Implementasi Program Gerakan Edukasi Stunting Terpadu (GESIT) di Desa Wonocepokoayu, Kabupaten Lumajang
Keywords:
Stunting; Posyandu Balita; Posyandu Remaja; Sosialisasi; GiziAbstract
Kabupaten Lumajang merupakan Kabupaten tertinggi keempat kejadian stunting se Jawa Timur. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengadakan program kerja GESIT, yaitu “Gerakan Edukasi Stunting Terpadu” yang dilakukan melalui dua kegiatan yaitu posyandu balita dan posyandu remaja. Posyandu balita merupakan salah bentuk fasilitas kesehatan yang diutamakan untuk ibu dan anak khususnya balita. yang mencakup imunisasi, pemberian obat cacing, vitamin A, serta pengukuran tinggi dan berat badan. Posyandu remaja ditujukan untuk mempersiapkan dan memantau kondisi kesehatan remaja sebagai calon orang tua dalam menghadapi permasalahan stunting di Desa Wonocepokoayu. Program ini mencakup pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, tekanan darah, pemberian tablet tambah darah, serta sosialisasi mengenai NAPZA (Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya), pernikahan dini, dan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Kegiatan posyandu balita dilaksanakan sebanyak empat kali di setiap dusun di Desa Wonocepokoayu, yaitu di dusun Krajan, Pancen, Pandan, serta Wonoayu, sedangkan kegiatan posyandu remaja dilaksanakan hanya satu kali dengan mengundang perwakilan remaja dari tiap-tiap dusun di Desa Wonocepokoayu. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan taraf kesehatan warga Desa Wonocepokoayu, khususnya untuk balita dan remaja. Meningkatnya taraf kesehatan balita dan remaja tentu sangat berpengaruh terhadap menurunnya angka stunting di Desa Wonocepokoayu, Kec, Senduro, Kab. Lumajang.
Downloads
References
Haryani, Siti, D. (2021). Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat Dengan Komunikasi Informasi Dan Edukasi Di Wilayah Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 4(1), 30–39
Hosang, K.H., Umboh, A. and Lestari, H. (2017) ‘Hubungan Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Perubahan Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang di Kota Manado’, e-CliniC, 5(1). https://doi.org/10.35790/ecl.5.1.2017.14760
Lestari, L. A., Huriyati, E., & Marsono, Y. (2017). The development of low glycemic index cookie bars from foxtail millet (Setaria italica), arrowroot (Maranta arundinacea) flour, and kidney beans (Phaseolus vulgaris). Journal of Food Science and Technology, 54(6), 1406–1413. https://doi.org/10.1007/s13197-017-2552-5
Lestari, R. T. (2011). Evaluasi Peran Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) terhadap Status Gizi, Kadar Hemoglobin dan Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus pada Siswa SD/MI Penerima PMT-AS di Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010) (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang)
Mardhika, A., Pangestu, A., Tyas, M., Okviasanti, F., Fadliyah, L., Qona’ah, A., Susanto, J., & Muhalla, H. I. (2021). Peningkatan Pendidikan Gizi (Cooking Class) Kelompok Kader Posyandu (Mp-Asi). Abdimas Unwahas, 6(1), 7–12. https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/ABD/article/view/4425
Rahayu, C. & A. Y. S. (2020). Tantangan Pencegahan Stunting Pada Era Adaptasi Baru “New Normal” Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Kabupaten Pandeglang. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : Jkki, 09(03), 136–146
Ruhdiana, T. and Sandi, S.P. (2023) ‘Kandungan gizi pisang kepok keripik pisang terhadap Glukosa Darah’, Jurnal Pengabdian Mahasiswa, 2(1), pp. 3503–3508.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Mohammad Aquarisandy Arsa Kelana, Linda Mariska, Dwi Ayu Usnul Khotimah, Niky Dwi Kusumawati, Dwi Ayuning Palupi, Adelia Septa Pradana, Nabiila Nuur Faa'iza, Hanif Pandu Nugroho, Adinda Resti Widyaningsih, Rizal Saputra, Rigel Altaira Suwignyo, Anggie Angraeni, Arizal Mujibtamala Nanda Imron
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.