Analisis Pengaruh Transfusi Darah terhadap Kadar Feritin pada Pasien Thalasemia Mayor di RSUD Al Ihsan
DOI:
https://doi.org/10.69930/jrski.v2i4.497Keywords:
Thalasemia mayor, transfusi darah, kadar feritin, iron overloadAbstract
Thalasemia mayor adalah kelainan genetik yang menyebabkan anemia berat sehingga membutuhkan transfusi darah rutin. Terapi transfusi berulang dapat menimbulkan iron overload, yang dipantau melalui kadar feritin serum. Menganalisis hubungan antara transfusi darah dan kadar feritin sebelum serta sesudah transfusi pada pasien thalasemia mayor berusia <20 tahun di RSUD Al Ihsan. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Sampel terdiri dari 30 pasien thalasemia mayor yang menjalani pemeriksaan feritin pada periode 2024–2025. Pemeriksaan feritin dilakukan menggunakan metode ELFA (VIDAS). Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji korelasi Pearson. Rata-rata kadar feritin pada kelompok usia <5 tahun meningkat dari 2.293,17 menjadi 2.845 ng/mL. Pada kelompok usia 5–10 tahun dan >10 tahun, kadar feritin menunjukkan penurunan setelah transfusi. Hasil uji Pearson menunjukkan korelasi positif signifikan antara kadar feritin sebelum dan sesudah transfusi (r = 0,657; p = 0,000). Terdapat hubungan bermakna antara kadar feritin sebelum dan sesudah transfusi darah. Pemantauan kadar feritin secara berkala dan kepatuhan terapi kelasi besi sangat penting untuk mencegah komplikasi iron overload.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Riki Tria wahyuda, Arfa Izzati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.