Skrining Anemia pada Remaja Putri dengan Pemeriksaan Hemoglobin di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Majalaya
DOI:
https://doi.org/10.69930/jrski.v2i4.479Keywords:
Anemia, hemoglobin, POCT, prevalensiAbstract
Salah satu masalah kesehatan yang paling lumrah ditemukan bagi masyarakat di dunia saat ini adalah anemia, termasuk Indonesia. Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, kasus anemia di kalangan remaja masih tergolong tinggi dimana pada usia 15 hingga 24 tahun sebanyak 32% dimana sebanyak 27,2% remaja perempuan teridentifikasi mengalami anemia, jumlah ini lebih besar dibandingkan pada kelompok laki-laki yang hanya 20,3%. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi jumlah remaja putri yang mengalami anemia di lingkungan sekolah serta mengevaluasi keterkaitan antara konsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia. Penelitian ini dilakukan dengan desain observasional analitik menggunakan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Sampel yang digunakan sebanyak 45 siswi secara acak dengan jangkauan umur 15 – 17 tahun. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner sebagai pendukung diagnostik dan data primer dari hasil pemeriksaan kadar hemoglobin dengan POCT. Dari hasil pemeriksaan menunjukan kejadian anemia pada remaja perempuan di institusi pendidikan sebesar 60 % dengan angka anemia tertingi pada umur 15 tahun. Jumlah kasus anemia di kalangan remaja yang tidak pernah meminum tablet tambah darah sebesar 71 %. Selain itu terlihat adanya korelasi antara ketaatan terhadap konsumsi tablet zat besi dengan jumlah kasus anemia pada remaja perempuan.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Iqbal Amaluddin, Andini Kusdiantini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.