Pola Penggunaan Obat Acetylcystein pada Terapi Batuk di Puskesmas Ahmad Yani Periode Januari-Februari 2025
DOI:
https://doi.org/10.69930/jrski.v2i5.530Keywords:
Batuk, acetylcysteine, pola penggunaan obat, puskesmas, mukolitikAbstract
Batuk merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan pasien di fasilitas layanan kesehatan tingkat satu, termasuk di Puskesmas Ahmad Yani. Salah satu terapi simptomatik yang umum digunakan adalah acetylcysteine, mukolitik yang bekerja memecah ikatan disulfida dalam mukus untuk mempermudah ekskresi sekret. Meskipun penggunaannya luas, variasi dalam dosis, frekuensi, dan durasi pemberian sering terjadi di praktik klinis dan belum banyak dievaluasi di tingkat puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat acetylcysteine pada pasien batuk di Puskesmas Ahmad Yani selama periode Januari-Februari 2025. Penelitian ini merupakan studi deskriptif retrospektif dengan pengambilan data dari rekam medis pasien batuk yang mendapatkan acetylcysteine. Data dianalisis untuk mengetahui distribusi dosis, frekuensi, durasi pemberian, serta karakteristik pasien berdasarkan usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 27% pasien yang datang dengan keluhan batuk menerima diagnosis penyakit batuk dan seluruhnya mendapatkan terapi acetylcysteine. Kelompok usia dewasa paling dominan, dengan jenis batuk produktif sebagai indikasi terbanyak. Beberapa ketidaksesuaian dengan pedoman terapi juga ditemukan, terutama pada durasi pemberian dan frekuensi dosis. Temuan ini menunjukkan perlunya evaluasi rutin terhadap pola peresepan untuk memastikan penggunaan obat secara efektif di Puskesmas Ahmad Yani.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Aulya Putiandini Gunawan, Meiti Rosmiati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.