Tinjauan Literatur Mengenai Black Stain pada Anak-Anak

Authors

  • Annisa Septalita Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Indonesia
  • Nisrina Ayu Putri Program Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Indonesia
  • Nur Khofifah Program Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Indonesia
  • Nurul Irba Somadinata Program Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Indonesia
  • Oldilia Yolanda Program Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Indonesia
  • Oriza Sativa Program Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Indonesia
  • Oxy Asfuridah Ansori Program Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Indonesia
  • Puja sitna hadjar latupono Program Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Indonesia
  • Putri Novthalia Program Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.69930/jtsm.v2i3.369

Keywords:

Black stain, karies gigi, mikrobioma oral, anak-anak, prevalensi

Abstract

Black stain (BS) merupakan garis atau bintik hitam yang melekat pada permukaan gigi  anak-anak. Prevalensi BS pada anak usia prasekolah bervariasi antara 2% hingga 20%, dengan angka tertinggi ditemukan sebesar 15,33% di Qingdao, China. Etiologi BS belum sepenuhnya dipahami, namun diduga terkait dengan senyawa besi yang tidak larut, konsumsi makanan kromogenik, suplemen zat besi, serta bakteri kromogenik seperti Porphyromonas gingivalis dan Prevotella intermedia. Penelitian ini bertujuan mengkaji prevalensi, faktor penyebab, serta hubungan antara black stain dengan risiko karies gigi pada anak-anak. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur terhadap delapan artikel penelitian dari jurnal terakreditasi selama periode 2012 hingga 2023 di beberapa negara seperti Turki, Inggris, China, Tunisia, dan Brazil. Mayoritas studi menggunakan desain cross-sectional. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa anak-anak dengan black stain memiliki prevalensi karies gigi yang lebih rendah dibandingkan anak-anak tanpa BS. Black stain berhubungan dengan kebersihan mulut yang lebih baik, konsumsi gula lebih rendah, penggunaan fluoride rutin, serta komposisi mikrobioma oral yang berbeda. Faktor risiko tambahan meliputi kelahiran sesar, konsumsi suplemen zat besi jangka panjang, dan riwayat keluarga dengan BS. Pencegahan dan pengelolaan BS dilakukan melalui pendekatan minimal invasif seperti scaling dan polishing secara berkala serta edukasi kebersihan gigi kepada orang tua dan anak.

Downloads

Published

2025-06-30

Issue

Section

Articles